Pages

Nikah? Siapa takut

Nikah menurut sebagian orang adalah sebuah titik balik dalm sebuah kehidupan. Maka wajar ketika ada teman atau saudara yang menikah, sering terucap do'a "Selamat menempuh hidup baru".
Lantas apa sebenarnya pernikahan itu. Pernikahan adalah perjanjian antara dua manusia (lelaki dan perempuan) untuk saling menyayangi, mencintai, dan saling bertanggung jawab. Apalagi tugas seorang suami sangatlah berat. Bukan saja bertanggung jawab atas dirinya, tapi juga pada keluarganya. Dan bukan hanya memepertanggungjawabkan di dunia, tetapi juga bertanggungjawab di depan Tuhannya.
Pernikahan dalam Islam, hukumnya adalah sunnah. Tapi dapat menjadi wajib, makruh, atau bahkan haram. Pernikahan itu menjadi wajib manakala seseorang telah mampu untuk menikah dan dia takut terjerumus ke dalam dosa, maka hukum nikahnya adalah wajib. Menjadi makruh, manakala seseorang belum mampu untuk menikah (belum siap nafkah lahir dan batin). Dan menjadi haram, tatkala seseorang menikah dan dikhawatirkan akan menyakiti pasangannya.
Menikah sering digambarkan dengan keindahan dan kebahagiaan. Walaupun demikian ada sebagian orang yang takut dan enggan untuk segera melaksakan sunah rasul tersebut. Adapun ketakutan itu adalah perasaan gelisah, khawatir, dan takut bayangan yang tanpa alasan. Takut tidak bisa memberikan nafkah dan sebagainya. Untuk makan sendiri saja masih kurang apalagi menafkahi anak orang. Belum lagi nanti kalau sudah punya anak, maka tanggung jawab pun semakin besar. Padahal janji Allah Swt dalam firman-Nya: "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS: An-Nur: 32).
Lalu sebagai seorang pemuda, mana yang kita pilih. Takut menikah karena bayangan tidak bisa menafkahi anak istri? atau meneyegerakan menikah karena janji Allah yang akan mencukupkan orang yang menikah.
Terlalu berani menikah dan belum ada penghasilan juga salah. Yang benar adalah mempersiapkan dengan baik pernikahan itu dengan bekerja dan berusaha. Untuk segera melaksanakn pernikahan dan segera merasakan hidup yang penuh dengan keberkahan. Wallahu a'lam bish shawab.

Panceng, Gresik, 2 Juni 2014

1 komentar:

Unknown said...

Terimakasih atas artikelnya. saya termasuk yang sedang mengalami kegelisahan tersebut, sementara kurang dari 1 bulan lagi saya akan melaksanakan pernikahan. Mudah-mudahan kegelisahan ini bisa hilang setelah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT melalui artikel anda ini. Amiin

NK

Post a Comment

 

ROQIT'S BLOG Copyright © 2010-2014 | Powered by Blogger