Pages

Indahnya Berpikir positif


Kodrat manusia yang diberi akal, maka mau tidak mau manusia harus berpikir. Baik itu berpikir positif ataupun berpikir negatif. Berpikir positif akan kembali kepada kita. Begitu pun sebaliknya ketika kita berpikir negatif. Ketika kita berpikir positif maka sesuatu yang kita lakukan akan bernilai positif. Akan tetapi ketika kita berpikir negatif maka sesuatu yang negatif yang akan kita dapatkan. Dalam islam kita mengenal adanya prasangka.
Prasangka baik sering kita kenal dengan husnudhan, sedangkan prasangka buruk sering kita kenal dengan su’udhan. Tentunya sebagai seorang muslim kita hendaknya hanya bersikap husnudhan terhadap segala sesuatu.
Terhadap manusia ataupun segala makhluk ciptaan Allah, hendaknya kita berpikir dan berprasangka yang baik. Apalagi terhadap Allah yang telah menciptakan kita, maka seyogyanya kita tidak boleh sedikitpun mempunyai prasangka yang buruk terhadap Allah.
Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa dirinya mampu. Keyakinan yang mengatakan bahwa diri kita “bisa”. Jika kita melihat diri kita “bisa”, maka kita akan “bisa”. Jika kita melihat diri kita akan menghasilkan, maka kita akan menghasilkan. Jika kita tidak bisa melakukan hal seperti ini, maka kita masih dikuasai oleh pikiran negatif. Sehingga orang yang berpikir positif akan selalu bertindak untuk melakukan sesuatu. Dalam agama islam bukankah Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Ketika seseorang berpikir bisa pasti ia bisa tetapi tatkala ia berpikir tidak bisa pasti ia tidak bisa.
Bagi individu yang menggunakan pola pikir positif, maka akan timbul keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan pemecahannya. Bukankah dalam Al-Quran surat  Al-Baqarah ayat 286, Allah menegaskan bahwa “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya”. Pola pikir positif adalah cara berpikir yang optimis terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Individu yang biasa berpikir positif tidak mudah menyalahkan diri sendiri ataupun lingkungan apabila terjadi kesalahan. Kecenderungan berpikir individu baik positif maupun negatif akan membawa pengaruh terhadap penyesuaian dan kehidupan psikisnya.
Membentuk sikap positif terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan akan membuat seseorang melihat keadaan tersebut secara rasional, tidak mudah putus asa ataupun menghindar dari keadaan tersebut, tetapi justru akan mencari jalan keluarnya. Karena dia yakin bahwa setiap problem pasti ada solusinya. Masalah dianggapnya sebagai ujian untuk mencapai suatu kesuksesan. Misalnya saja seseorang yang sedang terjebak mati lampu dalam suatu ruangan. Pas di sakunya waktu itu ada sebuah korek. Orang yang berpikir negatif maka dia akan memikirkan tentang ketiadaan manfaat dari sebuah korek tersebut. Paling korek tersebut hanya bisa menerangi sekejap maka dia hanya berdiam tanpa melakukan hal yang lebih berarti. Akan tetapi berbeda dengan orang yang mempunyai pikiran positif, dengan sebuah korek api di tangannya dia akan mencoba untuk menghidupkannya korek itu kemudian dia akan berjalan untuk mencari sumber penerangan yang lain misalnya lilin, senter atau yang lainnya. Intinya orang yang mempunyai pikiran positif tersebut ketika menghadapi suatu kesulitan dia akan bergerak untuk melakukan sesuatu untuk suatu perubahan yang lebih baik.
Sehingga orang yang berpikir positif memiliki ciri-ciri:
  1. Melihat masalah sebagai tantangan
Orang yang berpikir positif akan berpikir bahwa masalah adalah tantangan dan ujian hidup yang harus dilalui untuk menaikkan derajat di sisi Allah. Bukan menjadikan masalah sebagai cobaan  hidup yang terlalu berat dan membuat hidupnya jadi paling sengsara sedunia. 
  1. Menikmati hidupnya
berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik. Orang yang berpikir positif akan qona’ah terhadap apa yang diberikan Allah dan apa yang telah diterimanya.
  1. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik. Mengetahui kekurangan dan akan segera berusaha untuk memperbaikinya.
  1. Mengenyahkan pikiran negatif
Segera setelah pikiran itu terlintas di benak maka segera hilangkan dari fikiran kita. Memelihara pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Pada awalnya mungkin dianggap tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
  1. Mensyukuri apa yang dimilikinya
Orang yang berfikir positif akan selalu bersyukur atas apa yang telah diterimanya dan bukan berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyainya.
  1. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu
Gosip-gosip dan kata-kata yang kurang baik dan itu akan melemahkan kita hendaknya dijauhi dalam berpikir positif. Sehingga, mendengarkan omongan yang tak ada manfaatnya dan ghibah adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.
  1. Tidak membuat alasan, tapi langsung bertindak
Pernah dengar pelesetan   NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.
  1. Menggunakan bahasa positif
Maksudnya, kalimat-kalimat  yang bernadakan optimisme, seperti “Masalah itu pasti akan terselesaikan,” dan “Dia memang berbakat.”
  1. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
Di antaranya  adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, dan antusias. 
  1. Peduli pada citra diri
Orang yang berpikir positif akan selalu memperhatikan citra diri. Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam.


 

ROQIT'S BLOG Copyright © 2010-2014 | Powered by Blogger