Setiap orang memiliki harapan. Karena harapan adalah keinginan supaya menjadi kenyataan. Seseorang yang mempunyai harapan tentu ada do'a dan ikhtiar yang diupayakan untuk mencapainya.
Islam mengajarkan kepada kita bahwa hanya kepada Allah sajalah kita berharap. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat at-taubah: 59.
وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا مَا آتَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَقَالُوا
حَسْبُنَا اللَّهُ سَيُؤْتِينَا اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَرَسُولُهُ إِنَّا
إِلَى اللَّهِ رَاغِبُونَ
Artinya: Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan
RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan
memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu
lebih baik bagi mereka).
Ibnu tafsir menjelaskan bahwa ayat ini mengandung akhlak yang tinggi dan rahasia yang mulia, dimana ia menjadi ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya, tawakkal kepada Allah semata, yaitu dalam firman-Nya: {وَقَالُوا
حَسْبُنَا اللَّهُ} "Dan mereka berkata: Cukuplah Allah bagi kami". Dan rasa harap kepada Allah semata agar diberi kemudahan untuk taat kepada Rasulullah Saw. melaksanakan perintahnya, meninggalkan larangannya, membenarkan beritanya, dan mengikuti jejaknya.
Seseorang yang berharap kepada selain Allah pastilah akan kecewa. Misalnya saja berharap kepada manusia. Maka sangatlah tidak pantas kita berharap kepada sesuatu yang hina dan melupakan Yang Maha Mulia.
Akan tetapi, jika berharap hanya kepada Allah saja pastilah hidup ini akan bahagia. Seorang mukmin tahu segala sesuatu Allah Swt yang mengaturnya. Maka jika harapannya dikabulkan ia akan bersyukur dan menjadi kebaikan untuknya. Dan jika harapannya belum terkabul ia akan bersabar, dan ini pun menjadi kebaikan baginya. Sungguh Allah sebaik-baik tempat berharap. Wallahu a'lam bish shawab
0 komentar:
Post a Comment